Our Fate Chapter 2

Gambar

Title : Our Fate Chap 2

Cast : T-ara’s Jiyeon | Infinite’s Myungsoo | MBLAQ’s Mir

Author : KJiyeon a.k.a @aiva_18

Length : Chapter

Genre : Sad, Romance, Hurt, Marriage Life

Rating : PG

Poster by http://highschoolgraphics.wordpress.com/

Disclaimer : Terinspirasi dari kisah nyata Maryani, orang asli Gorontalo. jalan cerita hampir mirip dengan yang asli, namun tidak semua mirip karena sudah banyak yang aku rombak dari cerita si Maryani. So, jangan bilang aku Plagiat, oke!!!

A/N :  WARNING TYPO!!!!!! OMG ige mwoya?? Kenapa yang komen minim banget? Aiss, STRESSHH..!! oke gini ya.. ini sudah sampai di chap 2. Komen di chap ini akan menjadi penentu apakan ff ini akan lanjut atau tidak! Hah, gini ya, sebenarnya ga sedikit amat juga yang komen tapi masalahnya komennya kepending semua!! Buat readers kalau komen itu periksa dulu jaringan internetnya, jangan sampai udah cape-cape ketik komen ehh malah ke pending. Ahh,, buat siders? Kalian ini manusia kan? Pengen dihargai kan ya kalau mau dihargai setidaknya kalau habis baca ff di wp ini ataupun wp lain tolong di komen hargai orang lain agar orang lain bisa ngerhargai kalian juga.. jangan sukanya bikin sakit hati ya..

Maaf ya!! Bukannya aku kasar ataupun apalah tapi jujur sakit hatiiiiii banget pas ngelihat komen ff yang ga kepending itu Cuma 4, terus yang kepending banyak amat.. belum lagi yang ga komen yang taunya Cuma baca.. kalau begini kan aku juga malas ngetik-ngetik cari inspirasi ehh,, malah ga dihargai..huhuhu.. pengen nangis rasanya..

Ada titipan pesan dari aauthor Windy katanya dia sekarang lagi sibuk-sibuknya dengan tugas jadi ya bakalan lama lagi baru ngepost jadi sabar ya nunggu ff nya..

Oke segitu aja dulu cuap-cuap aku a.k.a Aiva (panggil aku gitu karena aku ga suka dipanggil thor atau apalah)

HAPPY READING!!

All is Jiiyeon POV

Air mata ini tak berhenti terjatuh. Berkali-kali aku mengusapnya kasar agar ia bisa berhenti, namun bukannya berhenti ia malah semakin keras terjatuh.

“nona, tolong jangan menangis lagi, make upmu bisa luntur kalau begini jadinya” pinta periasku itu, namun aku tak memerdulikannya. Make up ini tak ada artinya, aku tak peduli aku akan tampak seperti apa nanti, namun yang aku pedulikan bagaimana nasibku kedepannya nanti? Ini benar-benar membuatku frustasi.

“nona, berhentilah menangis, mempelaimu sebentar lagi datang dan itu artinya sebentar lagi kau akan menuju altarmu, kau tak ingin kan tampak jelek dihadapanmu calon suamimu itu” ocehnya.

“DIAMLAH!” teriakku frustasi.

Nafasku tersengal-sengal, aku sungguh muak mendengar apa yang diucapkan tukang rias itu, kulirik ia melalui cermin dihadapanku, ia nampak syok dan mungkin takut ia berhenti mngoceh dan sedikit demi sedikit ia meninggalkanku. Aku menghela napas kasar saat ia tak ada lagi disekitarku.

“Jiyeon~ah” suara itu, itu adalah suara eomma, kulirik eomma melalui ekor mataku, ternyata itu memang eomma dan lihat wajah eomma, nampak sekali gurat kawatir diwajah itu. Cih, ternyata perias itu melapor, huh?

“eomma mohon, jangan seperti ini Jiyeon~ah,” ujarnya, dan ia menangis.

“tapi, eomma kau tau selama ini aku mempunyai namjachingu, tapi kenapa kau tak menolak lamaran itu, eomma! Namja itu aku tak mengenalnya dan bagaimana bisa ia..” aku tak kuasa melanjutkan ucapanku lagi, alhasil tangisanku semakin pecah, eomma semakin mempererat pelukannya terhadapku.

“mianhae, tapi kau tau Jiyeon~ah, namja itu, Kim Myungsoo, ia sangat mencintaimu. Ia benar-benar sangat mencintaimu. Dan saat pertama kali ia datang dengan kedua orang tuanya untuk melamarmu, entah kenapa tiba-tiba saja eomma merasa ia memang pantas untukmu. Dan eomma sangat yakin ia akan bisa menjagamu Jiyeon~ah” aku tak mengerti maksud eomma? Cih, bagaimana bisa eomma berkata bahwa namja itu mencintaikun sedangkan bertemu terakhir kali saat wisuda yang telah terjadi 2 tahun lalu, berbicara saat berkenalan, itupun kalau itu masih bisa dikatakan berbicara

“eottokhe, eomma? Apa kau bisa menjelaskan padaku, bagaimana seseorang yang terakhir kali bertemu 2 tahun lalu saat wisudanya dan berbicara untuk pertama dan terakhir kalinya hanya karena sebuah perkenalan itu jatuh cinta?” tanyaku pada eomma masih diselingi isak tangisku.

Eomma melonggarkan pelukannya padaku lalu menangkup kedua pipiku hingga kini mata kami saling bertemu, kulihat wajah eomma yang tengah tersenyum.

“ada beberapa rahasia yang tak kau ketahui , Jiyoen~ah” aku menatap bingung pada eomma.

“rahasia? apa maksud eomma?” tanyaku

“kau akan tau suatu saat nanti sayang” ujarnya sembari terseyum yang entahlah apa arti senyum itu. Eomma kembali memelukku namun tak lama suara appa terdengar memanggil namaku. Ah sudah waktunya.

“kajja” eomma menarik lembut tanganku dan membawaku untuk menemui appa.

*

Aku berjalan dengan diringi appa disampingku sedang dibelakangku ada Suzy dan Jieun, mereka sahabatku yang menjadi pengiringku dihari bersejarahku ini. aku menatap nanar kedepan.

“tersenyum, Jiyeon~ah” bisik appa, kuputar kepalaku menghadapnya yang juga tengah melihatku sembari tersenyum, akhirnya tanpa ingin ditegur lagi aku memansang senyum palsuku, lalu melihat para undangan yang telah hadir dihari ini, mereka tengah menatap kagum padaku dan juga tersenyum bahagia. Cih, mereka pikir aku bahagia dihari ini!

Aku terus saja mengedarkan pandanganku kearah para undangan dengan tersenyum, sampai kedua bola mataku menangkap sosoknya disana.

“Mir oppa” kataku tanpa suara, ia disana, dibarisan kursi terdepan duduk bersama, Sungyeol seseorang yang kuketahui sebagai sahabat lelaki yang sebentar lagi akan menjadi nae nampyeon.

Ia tersenyum padaku, asataga! Kenapa kau tersenyum seperti itu oppa? Hatiku yang memang tengah sakit semakin sakit karena melihat wajahnya yang tersenyum seperti itu padaku. Ah, satu lagi, bagaimana bisa ia ada disini?

“jiyeon~ah” terdengar suara bisikkan appa, aku menoleh padanya, dengan menggunakan lirikan matanya ia memberitahuku bahwa aku ternyata sudah sampai dialtar pernikahan, dan didepan calon suamiku. Kualihkan pandanganku kedepan, kearah Kim Myungsoo, ia tersenyum padaku namun saat melihat wajahku entah perasaanku saja atau memang benar raut wajahnya berubah.

*

Pikiranku melayang, tepat kesetengah jam yang lalu, saat dimana aku telah selesai mengucapkan janji suci, dan tiba saatnya menyematkan cincin pernikahan kemasing-masing jari pasangan. Dan tiba-tiba saja dadaku sesak, ekspresi kaget itu tak dapat kusembunyikan.

Bagaimana bisa? Bagaimana bisa Mir oppa menjadi pembawa cincin dihari pernikahanku? Sebenarnya apa yang telah terjadi disini? Ah, apa mungkin ini mimpi? Ya kurasa ini memang mimpi. Aku mencubit tanganku dan ah, rasanya sakit dan itu artinya.. tidak, tidak ini mimpi, terus saja kusakiti diriku agar aku bisa secepatnya terbangun dari mimpi buruk ini dan kembali keseminggu yang lalu.

“ya! Apa yang kau lakukan!” aku mendengar suara itu agak membentak namun dengan volumeyang kecil.

“Mir oppa..” gumamku tanpa suara, kurasa suaraku telah habis.

“kajja, ikut aku!” ia menarik tanganku secara kasar, dan ini adalah pertama kalinya Mir oppa memperlakukan secara kasar.

“o..oppa”

Ia menghepaskan tanganku lalu mendudukkan tubuhku yang sudah sangat lemas ini kebangku taman belakang gereja tampat aku mengucapkan janji suci dihadapan Tuhan tentang sebuah pernikahan.

“pabbo anni? Kenapa kau melakukan itu ditengah acara pernikahanmu, eoh? Apa kata para tamu nanti yang melihatmu seperti itu dihari pernikahanmu?” la membentakku, kulihat wajahnya yang sangat merah padam. Tuhan, ia benar-benar marah, dan air mata itu lagi turun melihatnya seperti ini.

“ya! Park Jiyeon! Kenapa kau jadi sangat bodoh seperti ini, eoh?”

“oppa, kau membentakku?” tanyaku dengan nada lirih, namun aku tau ia mendengarnya. Karena, liaht ia tertegun lalu menunduk.

“mianhae,” ujarnya, sungguh sekarang aku sangat tak kuasa, dan akhirnya aku memeluk tubuhnya itu.

Sekitar 15 menit aku memeluknya, hingga akhirnya ia melepaskan pelukan kami itu.

“mianhae, seharusnya kita tak seperti ini, kau sudah menikah, Jiyeon~ah,” ujarnya perlahan lalu melangkah melewatiku.

“kau harus berubah, Jiyeon~ah, jangan terlalu terpaku dengan masa lalu. Dan sekarang kembalilah kepesta milikmu itu, jangan sampai undangan mengetahuimu menghilang dihari perniakahanmu seperti ini” katanya lagi, aku berbalik melihat kearahnya yang berbicara membelakangiku. Lagi-lagi aku menangis karena hal seperti ini.

***

Acara pernikahanku sudah selesai 2 jam yang lalu, setelah berpamitan pada appa, eomma serta abeoji juga eomonim, aku dan Myungsoo kini telah berada dirumah kami. Ugh, aneh rasanya menyebutkan kata kami yang mengartikan aku dan Myungsoo, bukan aku dan Mir.

Selama perjalan menuju kerumah ini dan sesampainya dirumah, namja itu sama sekali tak pernah berbicara. Bagaimana bisa aku menikah dengan namja batu seperti ini?

aku memasuki kamarku dan Myungsoo, ya kami akan tidur bersama. Tidur bersama? Astaga bukankah ini malam pertama kami? Apa yang akan terjadi malam ini? apa iya aku akan melakukannya dengan namja itu? Menyerahkan keperawananku dengannya? Tuhan, kalau boleh jujur aku sama sekali tidak siap untuk ini semua..

mataku terbelalak sempurna, sungguh ini benar-benar diluar dugaanku, anni, aku memang menginginkan hal seperti ini dimalam pertamaku, kamar baruku yang berbau aroma therapy, dilantai serta ditempat tidurnya ditaburi kelopak bunga mawar merah, juga pencahayaannya yang minim menambah kesan romantis. Tapi, aku tak pernah menyangka akan mendapatkan hal seperti ini dimalam pertamaku yang nyatanya suamiku adalah Kim Myungsoo.

Aku berjalan perlahan menuju tempat tidurku, mengambil sekelopak bunga yang berada diatas tempat tidur, melihatnya dengan seksama sembari aku yang mendudukkan diriku diatas ranjang king size ini.

Ah, rasanya sampai saat ini aku masih belum mempercayai semua ini.

Aku telah memebersihkan seluruh tubuhku dan mengganti gaun pengantinku menjadi gaun tidur. Jantungku berdegup dengan kecangnya sementara tanganku saling bertautan erat. Sebentar lagi, sebentar lagi aku tak kan menyandang status sebagai gadis namun seorang wanita.

Aku menunggu dengan cemas kedatangan Kim Myungsoo memasuki kamar ini, namun orang yang kutunggu itu sama sekali tak memperlihatkan kedatangannya, hingga waktu menunjukkan tengah malam aku masih terjaga untuk menunggunya namun ia juga masih belum datang. Rasa penasaran akan ketidakhadiran ia didalam ruangan ini tentu saja kini bersarang dalam benakku.

Dengan agak ragu, aku mulai berjalan keluar meninggalkan ruangan pribadi kami, hah, sepertinya aku memang harus terbiasa dengan kata kami dann kita dalam hidupku karena memang nyatanya yang ada sekarang adalah aku dan Myungsoo.

Aku mulai berjalan menuju dapur, ya dapur adalah tujuan utamaku karena sekarang aku merasa snagat haus. Kenapa aku tidak mencari kamar lain dirumah ini? ya karena setauku dirumah ini seluruh kamar kecuali kamar utama telah dikunci oleh appa, eomma, abeoji, serta eommonim. Entah apa maksud mereka melakukan itu semua.

Setelah menghilangkan rasa hausku kembali kujalankan kaki menuju ruang tengah, dan aku mendapatinya disalah satu sofa diruangan itu, ia tidur. Seorang Kim Myungsoo tertidur disofa diruang tengah, tanpa terselimuti apapun. Aku tak mengerti apa yang dipikirkan Kim Myungsoo, ice prince ini, namun sepertinya ia memang tak ingin untuk melakukan malam pertama kami, dan cukup lega mengetahui fakta itu. Akhirnya aku mengambilkan ia selimut dan menyelimuti tibuhnya yang pasti kedinginan itu karena malam ini memang terasa sangat dingin.

Aku menyelimuti tubuhnya dengan sangat perlahan, sama sekali tak berniat untuk membangunkan dirinya yang terlihat sangat lelah itu.

“jaljayo, Myungsoo oppa. Oppa? Baiklah kuputuskan untuk memanggilmu oppa dan juga gomawoyo, masih menjadikanku seorang gadis malam ini”

TBC

Sekali lagi aku ingatin ya,, ff di chap ini akan menjadi penentu apakah ff ini akan tetap lanjut atau berhenti di chapter ini! Jadi tolong dengan sangat!!

Keep comment, like, yo.. J

See you in the next part!!

67 thoughts on “Our Fate Chapter 2

  1. aq suka suka bgt ffx chngu….mungkin byk bgt yg coment v pda pending coment aq za d chap 1 pending aiva…..^_^

    aigooo myungsoo knp tdr d sofa…sbnerx da rahasia pa c d balik semua ni aq pnasaran bgt….^^

  2. aq suka suka bgt ffx chngu….mungkin byk bgt yg coment v pda pending coment aq za d chap 1 pending aiva…..jd mungkin readers juga g mksud wat g nghargai karya aiva…ff aiva keren bgt chin jjayo

    aigooo myungsoo knp tdr d sofa…sbnerx da rahasia pa c d balik semua ni aq pnasaran bgt….^^

  3. Akhr.a MyungYeon nikah juga…
    Koq Mir bisa sihh ada di pernikahan MyungYeon dan jadi pembawa cincin…???

    Lnjut ke next part… 🙂

  4. .ksiant amat si thu si mir..bikin mewek /berkebihan/
    dan aiva myung thu sebenarnya suka mha jiyi ataw ga jadi bingung
    next..

  5. .ksiant amat si thu si mir..bikin mewek /berkebihan/
    dan aiva myung thu sebenarnya suka mha jiyi ataw ga jadi bingung
    next..
    jadi penasaran ada rahasia apaan

Leave a reply to AtiQuesst Cancel reply