First Love Chapter 8

Gambar

Title : First love

Author : @windyverentnita

Main cast : choi minho ( SHINee)

park jiyeon (t-ara)

Lenght : chapter

Genre : romance, sad, and Friendship

Rating :  tentuin sendiri yah !!

 Annyeong haseyo!!!!

Aku balik lagi nih. Gimana dengan ceritanya, apa makin jelek ya? Mianhe kalau begitu. Sekedar pemberitahuan aja yah,, karna aku tuh kelas ujian jadi sepertinya waktu memposting chapter-chapter selanjutnya bakal sedikit telat. Bakal di tungguin bukan? Kalau begitu happy reading aja dan tinggalin comment yo!

Author POV

Lagi-lagi minho hanya terus mondar-mandir di kelasnya. Dia terus-menerus memikirkan alasan apa yang bagus untuk dijelaskannya pada jiyeon. sebenarnya dia ingin mengajak jiyeon kencan minggu nanti, dia masih harus mencari jawaban atas orang yang di cintainya. Tapi egonya terus memaksa untuk tidak mengatakan yang sebenarnya pada jiyeon

“ aisshhhhhhhh,,,,,,,, alasan apa yang harus kukatakan? “ lagi-lagi minho hanya mendumal sendiri, sementara jam istirahatnya akan segera habis

“ mungkin sekarang lebih baik aku ke kantin dan meminta solusi kepada key “

Dengan segera minho melangkahkan kakinya menuju kantin. Tatapannya terus melihat keluar jendela koridor yang dilewatinya, tanpa sengaja dia menangkap sosok yoeja yang sangat Familiar baginya. Yoeja itu sedang duduk sendiri di bangku taman  sambil memakan beberapa roti di tangannya dan membaca buku, tidak lupa denga earphone yang menempel di telinganya. Leher yoeja itu di balut syal berwarna putih yang menandakan cuaca diluar sedang dingin. Tanpa minho sadari, seulas senyum tertarik di bibrnya saat  memerhatkan gerak-gerik yoeja itu

“ ternyata kau benar-benar cantik jiyeon, pantas saja teman masa kecilmu itu sangat menyukaimu “ minho mengatakannya denga sedikit terkekeh

“YA! Ketahuan kau choi minho! Kau senyum seperti ini karena sednag memerhatikan jiyeon bukan? “ tiba-tiba suara berat key mengagetkan minho yang sedang memerhatikan jiyeon

“a-a-a aku tak memerhatikannya kok “

“ kau tak perlu ngelak, kau menjawabnya saja pakai gelagapan gitu! “ key terkekeh kecil, sambil menyenggol lengan minho pelan

“ tapi kau tak perlu tertawa seperti itu kan? “ minho sudah menunduk, mungkin mencoba untuk menahan malu

“ baguslah jika kau sudah menyadarinya” tatapan key beralih menatap jiyeon dengan seksama, tapi tidak dengan minho dia hanya menautkan kedua alisnya

“ maksudmu? “ minho menunjukan ekspresi kebingungan, sedangkan key langsung memalingkan tatapannya ke minho

“ jangan bilang kalau kau belum…………. “ key tidak melanjutkan kata-katanya , dia langsung mengacak rambutnya seperti orang Frustasi. Sepertinya dia benar-benar akan gila jika harus berhadapan dengan minho yang tidak tahu apa-apa seperti ini

“ aissshhhhhh minho! Kenapa kau jadi seperti ini sih? Apa benar-benar susah untukmu menentukan seseorang yang kau cintai dari 2 orang yoeja? Pabo minho-a “

“ tanpa kau beri tahu pun, aku sudah tahu itu semua! Aku ini namja pabo, neupen namja, yang kerjanya hanya membuat yoeja-yoeja itu mengeluarkan air mata. Aku sudah tahu cukup jelas kok “ minho sudah meramas kedua tangannya, berusaha mengendalikan dirinya

“maksudku bukan begitu, itu sama sekali tak benar. Kau seorang namja yang dilahirkan hanpir sempurna. Kau tampan,kaya, dan juga pintar. Jadi jangan menyalahkandirimu sendiri, semua yang kau alami sekarang sudah direncanakan oleh yang menciptakan, kau hanya perlu menjalaninya saja. Semua yang kau alami sekarang bukan kemauanmu, setiap kehidupan pasti ada masalah, tapi itu cara tuhan mendewasakan ciptaannya. Seperti yang diketahui, tuhan itu maha adil. Dia menciptakan sebuah penyakit beserta dengan obatnya. Begitu juga dengan masalahmu, semuanya akan ada jalan keluarnya. Kau hanya perlu berFikir secara realistis. Setelah ini, temuilah mereka berdua, dan dapatkan orang yang kau cintai. Jadi berhentilah murung seperti ini, kau bahka tak terlihat seperti choi minho yang kukenal “ key sudah merangkul sahabatnya itu, dengan harapan itu bisa memberikan kekuatan kepada temannya yang satu ini

“ gomawo key-ya, kau memang selalu bisa kuandalkan “

“ bukankah itu gunanya sahabat? “ key sudah mengeringai lebar

“ ne, oF course “

“ pergilah menghampirinya “ key kembali memFokuskan tatapannya ke jiyeon

“ne ?”

“ kau ingin mengajaknya kencan bukan? “

“ b-b-b- bagaiman kau bisa mengetahuinya? “

“ tak ada yang tak kuketahiu tentangmu tuan choi minho! Dan berhentilah mencari alasan yang akan kau berikan, bukankah jujur itu lebih baik? “

“ hahahahah, baik bos, sesuai permintaanmu!  Aku akan menemuinya dan berkata sejujurnya, anyoeng! “ minho segera berlari meninggalkan key dengan hati yang sedikit lega, bukan hal yang buruk untuk mencari key, dia benar-benar bisa diandalkan

Sementara key kembali memFokuskan tatapannya kpada jiyeon

“ sepertinya kau terlambat minho “

****

Minho  melangkahkan kakinya ringan menuju taman tempat jiyeon berada. Sesekali ia  mengusapkan kedua tangannya untuk mencari sebuah kehangatan. Karena  udara sekarang yang benar-benar dingin

“ oppa chakaman !! “ panggil seseorang pada minho

“ ah, suzy-a waeyo? “

“ aku ingin bertanya satu hal padamu “

“tanyakanlah! Aku akan menjawabnya, selagi aku masih bisa menjawab itu semua “

“ apa kau menyukai jiyeon? “ suzy sudah tertunduk, menarik naFasnya  panjang-panjang  mencoba mencari sedikit kekuatan agar dia tak akan ambruk atau menangis  jika mendengar semua jawaban yang akan  di keluarkan oleh minho

“ molla, aku belum memastikannya “ minho hanya tersenyum tipis sambil mengusap pelan rambut  suzy, sedangkan suzy sendiri dia masih menunduk mencoba menahan agar air matanya tak jatuh di depan minho

“ apa kau akan meninggalkanku opa? “ suzy mencoba mengucapkan beberapa kata itu, walau sebenarnya itu benaar-benar terdengar  sangat lirih.

“ tenanglah suzy! Seperti yang aku bilang, aku belum memastikannya “ minho benar-benar terlihat panic melihat suzy yang seperti ini

“ arassoe “ suzy  jatuh berlutut mengucapkan kata-kata itu, entah mengapa semua tenaganya seperti habis hanya untuk mendengar perasaan minho ke jiyeon, dadanya benar-benar sesak membuatnya tak bernaFas hingga setetes air matanya yang sudah ia tahan dari tadi mendarat dengan sempurna. Walau hanya setetes tapi itu sudah cukup membuktikan bagaimana rapuhnya yoeja ini sekarang

“ gwencana suzy? “ minho sudah menyeimbangi suzy dengan berlutut

“ pergilah opa, tolong pergi dulu dari hadapanku! “

“ tapi bagaimana denganmu? “

“ tolong pergilah dari hadapanku  untuk saat ini! aku benar-benar tak sanggup melihat wajahmu untuk sekarang. Aku,aku……” suzy tak sanggup berbicara lagi, kedua tangannya sudah menutupi  wajahnya agar air matanya yang sudah tumpah tak terlihat oleh minho

“ pergilah opa, aku monhon. Aku ingin sendiri! “ dengan susah payah suzy mengucapkan itu, walau kedua tangannya masih menutupi wajahnya.sedangkan minho yang tidak tahu untuk berbuat apa lagi hanya bisa menuruti ucapan suzy. Minho berjalan pelan meninggalkan suzy, sesekali ia berbalik melihat kearah suzy . tapi dengan cepat ia melanjutkan langkahnya sesuai dengan permintaan suzy

Sedangkan suzy, setelah merasa minho benar-benar sudah tak terlihat, dengan perlahan ia melepaskan kedua tangannya.seketika itu juga tangisnya pecah begitu saja, air matanya sudah banar-benar  mengalir tanpa hambatan.

“ mianhe opa, aku masih belum bisa untuk merelakanmu untuk bersamanya “

****

Minho kembali melanjutkan langkahnya untuk pergi ke taman  tempat jiyeon berada, sebenarnya masih ada keraguan di hatinya untuk pergi menemui jiyeon atau kembali untuk menenangkan suzy. Namun dia kembali mengingat permintaa suzy untuk membiarkannya menyendiri sesaat. Sesampainya di luar sekolah minho mengambil syal dalam tasnya dan membalutkannya ke lehernya berharap itu bisa menghangatkannya walau dinginnya salju masih bisa menerobos masuk dan menusuk kulitnya, tapi mungkin itu masih lebih baik.

Lagi-lagi langkah minho terhenti, sekarang bukan karena panggilan seseorang. Tapi pemandangan yang sedang dilihatnya, lagi-lagi minho harus melihat pemandangan seperti itu. Tiba-tiba saja minho memegangi dadanya

“kenapa terasa sesak? Kenapa aku merasa kesal? Bukankah dia sedang tertawa sekarang? Apa sekarang kau tak senang melihatnya bahagia? “ minho mendumal sendiri, entah mengapa pemandangan di depannya ini membuat oksigen yang berada di sekitarnya seperti menghilang

“ kau aneh choi minho! “ minho sudah memukuli kepalanya pelan

“hahhahahhahhahah myungsoo-a hentikan! Geli “ suara tawa jiyeon memaksa minho untuk kembali menatap mereka , sedangkan minho yang melihatnya hanya bisa tersnyum getir. Di Fikirannya sekarang hanya jiyeon yang benar-benar bahagia bersama myungsoo, hingga tak dapat menyadari kehadirannya. Jiyeon yang dapat tertawa lepas bersama orang lain, sedangkan saat dengan dirinya? Dia hanya bisa mengenal jiyeon yang rapuh. Dia sendiri tak dapat mengingat kapan dia membuat jiyeon bahagia.

Drrttt drrttt

Tiba-tiba hp di saku celana minho bergetar, dengan segera ia mengambilnya

From    : my best Friend “key”

Subject : (no tittle)

Tidak semua kebahagiaan bisa kau rasakan saat kau memberinya, mungkin hal yang kau anggap sepele malah bisa membuatnya bahagia. Kebahagiaan itu gampang terlupakan, kebanyakan orang-orang hanya bisa mengingat kepedihan yang di berikan seseorang, tanpa memikirkan bagaimana kebahagiaan yang juga di berikannya. Dia juga sering tertawa bersamamu

Setelah selesai membaca pesan dari key, minho langsung berbalik ke jendela yang tadi mereka tempati. Ternyata key masih berdiri di sana dan terus memerhatikan gerak-gerik tiga orang mahkluk tuhan ini.  Kemudian minho membalikan tatapannya kearah jiyeon yang masih tertawa dengan bahagianya. Minho hanya tertawa hampa mlihat itu semuanya

“ mianhe key, aku hanya tak mau menganggu kebahagiaannya untuk saat ini. jika aku hanya bisa membuatnya menangis, setidaknya aku tak mau menghancurkan kebahagiaannya bersama orang lain. Paling tidak jika aku tak dapat memberikannya, biarkan aku menjaganya walau itu dari orang lain “ minho membaca kembali pesan yang akan di kirimnya ke key, setelah yakin dengan apa yang di tulisnya dengan segera ia mengirim pesan tersebut. Kemudian minho mundur secara perlahan meninggalkan myungsoo dan jiyeon yang masih bercanda ria. Sedangkan key yang melihatnya dari kejauhan hanya dapat menarik naFsnya panjang-panjang

“kau bodoh minho! Itu sama saja kau memberikan orang yang kau cintai pada orang lain.apa kau benar-benar yakin itu kebahagiaan yang jiyeon mau? “

*****

Bruuuukkkk

Jiyeon menjatuhkan tubuhnya begitu saja di atas tempat tidur king sizenya itu, sesekali ia memukul-mukul pelan kakinya yang terasa benar-benar lelah. Ia memejamkan matanya sebentar kemudian bangkit dari tidurnya untuk turun ke lantai bawah mengambil beberapa cemilan  dan juice untuk di minumnya. Setelah selesai dengan cemilan yang di persiapkannya, jiyeon kembali menaiki anak tangga rumahnya untuk kembali ke kamarnya, dia membuka pintu beranda kamarnya kemudian menaruh beberapa cemilanya tadi diatas meja kecil yang memang dia persiapkan untuknya jika ingin bersantai. Kemudian jiyeon berdiri memegangi tembok pembatas berandanya tersebut sambil sesekali memejamkan matanya mencoba mencari sedikit ketenangan untuk dirinya sekarang. Angin yang berhembus pelan saat itu benar-benar membuat jiyeon nyaman seakan dia tak ingin membuka matanya saat ini, dia menarik naFas dan menghembuskannya berat.

“ kapan semuanya berakhir? Sampai kapan aku harus terjerat di cerita seperti ini? apa tak ada satu keberuntungan yang bisa membantuku lolos dari ini semua? Setidaknya biarkan aku merasa bagaimana rasanya orang yang saling mencintai dan dicintai. Aku lelah tertawa, benar-benar seperti orang bodoh saja. Tertawa padahal aku benar-benar ingin menangis “ sekali lagi jiyeon menarik naFaasnya panjang, dengan prlahan ia membuka matanya seketika itu   juga ia terlonjat kaget saat melihat minho yang sudah berdiri di depannya sambil ikut memejamkan matanya

“sejak kapan di sini? “ tanya jiyeon gugup karena khawtir minho mendengar ucapannya tadi. Sedangkan minho perlahan-lahan membuka  matanya lalu terseyum, yang entahlah artinya apa

“ sejak kau berkomat kamit  mengucapkan sesuatu “ minho tersenyum kecil, atau lebih tepatnya memaksa untuk tersenyum

“kau tak mendengarkannya kan? “ jiyeon kembali memastikan bila minho benar-benar tak mendengar kata-kata yang di ucapkannya tadi, untuk sesaat minho terdiam kemudian dia kembali memaksa bibirnya untuk tertarik kebelakang dan mengangguk

Minho kembali memejamkan kedua matanya, mungkin perasaanya sedikit lebih baik seperti itu. Setidaknya saat memejamkan matanya sambil tertiup angin seperti itu membuat otaknya terasa kosong walau hanya sesaat

“ kau masih ingin seprti itu? Apa kau tak lelah? Aku tahu kau sedang tak baik sekarag. Jadi biarkanlah Fikiranmu tenang . Ayo kembali pejamkan matamu, kau butuh ketenangan bukan? “ minho masih memejamkan matanya, sedangkan jiyeon hanya menuruti perkataan minho. Ia memejamkan kedua matanya, tapi bukan ketenangan yang seperti pertama ia memejamkan matanya yang ia dapatkan. Entah mengapa semua copyan kejadian yang menyedihkan itu terlintas di Fikirannya. Dengan susah payah jiyeon untuk mengkosongkan Fikirannya. Minho kembali membuka matanya, memerhatikan likuk-likuk wajah jiyeon, dia memerhatikan wajah jiyeon dengan seksama, hingga perubahan ekspresi wajah jiyeon yang berubah seperti ingin menahan tangisnya. Minho hanya menatap jiyeon hampa seperti itu, tidak terasa air matanya jatuh melihat wajah jiyeon seperti orang yang menderita. Ia menundukan kepalanya dan langsung menghapus air matanya , dia kembali memejamkan matanya setelah melihat jiyeon yang mulai membukan kedua matanya

“ku rasa kau lebih menderita! “ minho membuka kedua matanya setelah perkataan yang di keluarkan oleh jiyeon tersebut, dia memandang dengan pandangan kosong kearah jiyeon. sedangkan jiyeon hanya tersenyum kecil

“ kau seperti orang bodoh, jangan tertawa jika kau ingin menangis “

“ kalau begitu kau juga bodoh, jangan memaksa tegar kalau kau memang tak mampu “ lagi-lagi jiyeon hanya tersenyum kearah minho

“ jangan memaksa tersenyum seperti itu kubilang, itu bahkan terlihat seperti senyum penderitaan “

“ setidaknya bebanku masih lebih ringan darimu, jadi kebahagiaanku harus satu tingkat di atasmu. Jika kau berpura-pura untuk tegar, maka aku akan berpura-pura untuk tersenyum “

“ aku tak mengerti ucapanmu jiyeon “

“ kau tak usah berbohong minho , aku tahu beban yang kau tanggung seperti apa. Aku bahkan tak tahu harus berbuat apa jika aku yang berada di posisimu. Aku tahu kau adalah namja yang baik hati, kau hanya tak ingin menyakiti antara kami bukan? Aku mengerti. Aku akan menjadikan itu sebagai motivasiku . “ minho hanya diam, entah mengapa lagi-lagi sepertinya bukan dia yang memberikan jiyeon motivasi, tapi jiyeonlah yang memberikan motivasi kepadanya.

“ingat minho, dalam keadaan apapun, atau apapun yang terjadi nantinya jangan segan-segan menyakitiku jika itu bisa membuat bebanmu sedikit berkurang “ jiyeon kembali tersenyum, sementara minho hanya diam tertunduk entah apa yang diFikirkannya

“ maaF aku harus pergi sekarang ! “ minho berlari masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintunya rapat-rapat. Dengan kasar dia juga menutup hordennya agar tak ada satu cahaya pun yang masuk atau satu suarapun yang terdengar. Dengan perlahan tubunya sedikit demi sedikit jatuh melemas, ia menyandarkan punggungnya di pintu berandanya tersebut, sambil mengapit wajahnya di kedua lengannya

****

Minho kembali membolak-balikan badannya di atas tempat tidur empuknya itu, entah sudah berapa kali ia melakukan hal yang sama seperti itu.  Fikirannya terus melayang entah kemana, terlalu berat untuk di Fikirkan untuk namja yang berusia 15 tahun sepertinya. Dia terus berusaha mencari jawaban atas semua masalah yang selama ini terjadi antara dia,jiyeon dan suzy. Dengan suah payah minho mengingat semua rekaman  yang  melibatkan dirinya, jiyeon dan suzy, mula dari kebersamaan yang ia rasakan  bersama kedua yoeja tersebut.

To   : my best Friend “key “

Subject : help me

Key-ya aku ingin bertanya padamu, saat aku membuka internet dan mencari tanda-tanda orang jatuh cinta . mereka berkata kau akan merasa senang dan gembira saat bersama, melihat atau berdekatan dengannya. Apa itu benar?

Minho langsung mengirim isi pesan text itu kepada key, kemudian ia kembali berguling-guling sambil menunggu balasan dari key. Setelah merasa hp.nya bergetar dengan segera minho mengambilnya

From    : my best Friend “ key”

Subject : dasar :@

Mungkin benar itu adalah salah satu tanda dari orang yang jatuh cinta. Tapi sebenarnya tanda-tanda setiap orang itu berbeda-beda, kau tak bisa selalu menyamakannya dengan kehidupanmu. Kau juga harus melihat bagaimana jalan cerita cintamu itu sendiri. Tak mungkin di jalan cerita cintamu yang super ribet seperti itu kau masih bisa tersenyum atau tertawa saat melihatnya. Menurutku jika aku yang berada di posisimu sekarang, mungkin aku akan menjadikan tanda-tanda aku jatuh cinta adalah  di saat kau merasa, kau kan memberikan kebahagiaanmu untuk kebahagiaan orang kita cintai, atau kau hanya ingin melihatnya tersenyum walau kau sendiri terluka

minho terdiam membaca isi pesan dari key, apa yang dikatakanya benar-benar sama dengan apa yang selalu jiyeon katakan pada minho ‘ selagi kau masih bahagia’ ‘ingat minho, dalam keadaan apapun, atau apapun yang terjadi nantinya jangan segan-segan menyakitiku jika itu bisa membuat bebanmu sedikit berkurang ‘  semua kata-kata itu seakan melayang-layang di kepalanya

“ hahahahhahahahah………….”  minho langsung bangun dari tidurnya setelah mendengar suarah jiyeon dari sebrang kamarnya, minho melangkahkan kakinya pelan menuju jendela kamar dan dengan hati-hati dia mengintip yoeja tersebut dari balik horden. jiyeon itu asyik membaca komik di tangannya, dari covernya saja minho sudah tau kalau itu komik jepang yang sedang jadi pembicaraan murid perempuan di sekolah. Sesekali jiyeon tertawa,kemudian raut wajahnya kembali serius. Tanpa disadari minho terkekeh kecil melihat ekspresi waja yoeja itu yang berubah-ubah

Deg

Jantung minho seakan berhenti saat jiyeon  seperti bisa melihat dirinya di balik jendela yang  di tutupi horden tersebut, jiyeon seakan menatap kedua mata belo minho dari sana. Padahal jelas-jelas kaca jendela kamar minho tak tembus pandang. Minho juga hanya dapat membalas menatap jiyeon, walau dia tahu pasti hanya dia yang benar-benar bisa melihat jiyeon dari balik horden tebalnya itu. Lama kelamaan minho membuang tatapannya dari jiyeon karena debaran jantungnya yang entah mengapa tidak normal sekarang

“ jantungku….!!! “ minho memegangi dadanya, kemudian dia berjalan kembali ke tempat tidurnya.minho duduk sambil menarik naFasnya agar detak jantungnya kembali normal. Dia kembali berdiri dan mencoba mengintip jiyeon lagi, tapi yang dilihatnya jiyeo sudah terFokus kembali dengan komik yang dibacanya. Minho hanya tersenyu kecil

“ sepertinya aku mendapatkan jawabannya >>>!”

******

Jiyeon sedang tertawa karena ulah komik yang di bacanya. Ia terus membaca komik yang di beritahukan oleh-oleh teman-temannya. Menurut teman-temannya  komik itu benar-benar lucu, dan itu dibuktikan oleh jiyeon sendiri. Ia sampai melupakan segala sesuatu yang terus mengganjal di hatinya seama ini. entah kenapa yoeja itu memberhentikan tawanya, ia merasa bahwa ada seseorang yang melihatnya dari kejauhan

“ apa itu kau? “ jiyeon berdumam kecil sambil memadangi jendela kamar minho yang tak tembus pandang itu. Semakin lama ia benar-benar merasa jika minho benar-benar sedang memerhatikannya. Ia menatap tajam jendela kamar itu, seperti jendela itu benar-benar pemiliknya, atau boleh dibilang minho

“ kenapa aku merasa jika kita sedang berpandangan? “ lagi-lagi jiyeon hanya bisa berdumam kecil, matanya tetap  Fokus menatap jendela tersebut. Setelah beberapa menit ia terus memandangi jendela itu, ia membuang pandangannya lagi ke komik yang sudah menemaninya tadi

“ apa sekarang kau sudah menjadi gila park jiyeon? “ jiyeon membolak-balikan halaman komik yang dari tadi di bacanya, entah kenapa mood.nya untuk membaca itu seperti hilang

“ kenapa kau langsung berlari meninggalkanku sore tadi? Apa  ada masalah yang sedang kau hadapi lagi?  “

“kyaaaaaaaa jiyeon! sedang apa kau melamun di sini? “ tiba saja myungsoo datang sambil berteriak di telinga jiyeon, spontan saja jiyeon langsung berdiri terlonjat kaget sambil menutup kedua telinganya dengan tangannya sendiri

“ YA ! myungsoo-a, kau tak perlu berteriak-teriak seperti itu kan? “ jiyeon memajukan bibirnya kesal, hampirsaja jantungnya berhenti berdetak karena kaget dengan kehadiran namja satu itu

“kau saja yang tak mendengar aku memanggil namamu, karena aku kesal. Ya aku kerjai saja “ myungsoo mengeluarkan lidahnya menggemaskan, sedangkan jiyeon mukanya memerah menahan emosi

Pleettaakk

Satu jitakan mendarat mulus di kepala myungsoo

“ kau tak tahu jantungku hampir berhenti saking kagetnya , kau mau melihatku mati di usia mudah eoh?“

“makanya. jangan benyak mengkhayal ! “

“ aku tak mengkhayal “

“ baiklah kau tak mengkhayal! Hanya melek “ myungsoo terkekeh kecil saat mengucapkan itu, sedangkan jiyeon sendiri makin mamayunkan bibirnya lucu

“ myungsoo-a, jangan menggodaku ! “

“ jangan ge-er princess jiyeon, aku sama sekali tak menggodamu”

“ arassoe, akan ku anggap itu bukan menggodaku “ jiyeon membuang tatapannya lagi kearah komik yang di bacanya tadi dan membiarkan myungsoo melakukan apa yang ingin di lakukannya

“ ya! Jiyeon! kenapa kau malah nyuekin aku sih? “myungsoo merampas komik yang berada di tangan jiyeon, tentu saja jiyeon langsung menatap myungsoo dengan tajam

“ya! Jangan mengangguku! “

“ habisnya aku jauh-jauh kerumahmu ,tapi kau malah nyuekin aku seperti itu. Siapa yang nggak kesel coba? “

“ kembalikan! “ jiyeon berusaha mengambil komiknya dari tangan myungsoo, tapi apa boleh buat myungsoo mengangkatnya tingi-tingi hinga di luar dari jangkauan tinggi jiyeon.  karena kesal jiyeon menendang kaki myungsoo hingga myungsoo menjerit kesakitan, jiyeon tertawa lepas melihat myungsoo yang kesakitan seperti itu. Sedangkan seseorang yang menatap mereka dari balik jendela itu hanya tersenyum yang entahlah artinya apa

“ sepertinya keputusanku memang tepat ! “ namja itu berkata pada dirinya sendiri kemudian menutup hordennya rapat-rapat

*****

Minho sedang duduk santai di salah satu bangku taman sekolahnya. Hari ini udara begitu dingin , salju juga tak hentinya turun menghujani kota seoul. Tapi itu tak membuat minho beranjak dari tempatnya , ia masih asyik mendengarkan beberapa lagu dari earphonenya, setidaknya dia ingin bersantai saat ini

“ minho-a! Kau kelihatan lebih santai “tiba-tiba key sudah duduk manis di samping minho, sedangkan minho hanya memberikan senyum sebagai jawaban

“aku harap aku bisa mendengar kemajuan dari ceritamu! “ minho hanya diam kemudian kembali tersenyum, mungkin bisa di bilang senyum miris

“mungkin seperti itu “

“apa kau sudah mendapatkan jawabannya? “ key membalikkan tatapannya pada minho antusias sedangkan minho lagi-lagi hanya tersenyum

“ne “ hanya satu kata itu keluar dari mulut minho, namun key sudah bisa memahami sahabatnya yang satu ini

“bagaimana dengan salah satunya? “

“ aku sudah memikirkan jalan terbaiknya “ lagi, lagi, dan lagi minho hanya tersenyum miris

“ aku tak tahu apa yang sedang kau rencanakan,tapi kuharap itu tak mengundang air mata lagi “

“ mungkin “

“ apa kau sudah memberi tahu perasaanmu pada jiyeon?”  wajah key berubah serius menatap minho, sedangkan minho kembali dengan senyum mirisnya sambil menggelengkan kepalanya

“ kurasa itu tak akan terjadi “

Brruuuukkkkkkkk

minho dan key langsung mengalihkan tatapan merkan kearah sumber suara tersebut, senyum miris yang dari tadi minho berikan kepada key seketika lenyap setelah melihat suzy yang sudah berdiri memegang mulutnya tak percaya mendengar ucapan minho tadi, air matanya sudah bersiap-siap untuk meluncur. Dengan segera suzy membalikan badannya, namun seketika itu juga ia menabrak tubuh myungsoo yang juga terpaku di tempatnya mendengar ucapan minho. Suzy segera berdiri kemudian dengan sekuat tenaga ia berlari sekencang-kencangnya, tanpa di perintah oleh siapapun minho segera berlari mengejar suzy. Padahal minho benar-benar lelah sekarang. Entahla!, dia habis menangisi keputusannya sendiri semalaman, bukan karena dia cengeng. Hanya saja dia benar-benar tak mampu akan keputusannya sendiri. Bukan dia bodoh karena memilih sebuah pilihan yang dia akui dia sendiri tak mampu. Tapi apa boleh buat, keadaan memaksanya. Dia tak ingin menjadi seorang namja egois., dia hanya tak ingin menyakiti satu orangpun

“ suzy-a chakaman! Dengarkan penjelasanku “ dengan susah payah minho mengucapkan kata-kata itu, sambil memegang tangan suzy erat

“ waeyo opa? Apa yang ingin kau jelaskan? Kau ingin memperjelasnya lagi jika kau menyukai jiyeon? kurasa tak perlu! Aku sudah mendengarnya dengan sangat jelas “ suzy sudah terisak, air matanya yang entahlah keluar berapa banyak. Sepertinya yoeja ini benar-benar tertekan akhir-akhir ini, minho menundukkan kepalanya bersalah. Dia tak tahu harus bagaimana dengan yoeja ini. dia tahu benar jika suzy juga benar-benar tertekan. Minho mentap kedua mata suzy yang sudah berkantung hitam , mungkin karena keseringan menangis  atau mungkin tak bisa tidur karena memikirkan kembali semua masalahnya

“ mianhe suzy-a, joengmal mianhe! Aku benar-benar tak bermaksud untuk menyakitimu “ minho memegang kedua bahu suzy, namun dengan segera suzy menepisnya

“ tapi secara tak lengsung kau menyakitiku opa! “

“ mianhe.  It’s my fault “ minho menundukan kepalanya

“ tentu saja ini salahmu opa. Dulu kau yang memintaku untuk menjadi yoejachingumu, dan aku menerimanya karena kau memohon padaku. Tapi setelah aku menyukaimu dan bahkan sangat menyukaimu, dengan se’enaknya kau menuduhku melakukan sesuatu yang bahkan aku untuk berniatpun tak pernah. Dan dengan gampangnya kau berpacaran dengan orang lain di depanku dan sekarang dengan jelasnya kau mengatakan kalau kau menyukainya! Great oopa!  Kau berhasil! Sekarang hatiku benar-benar hancur lebur “

“ a-a-a aku tak tahu kalau saat itu kau tak berbohong padaku “

“ makanya waktu itu kubilang dengarkan penjelasanku “ suzy sudah menaikan volume suaranya

“ mianhe, hanya itu yang bisa ku ucapkan. Semua sudah terlambat, kita sudah anie maksudku aku sudah melangkan sejauh ini. aku bahkan tak tau harus berbuat apa lagi. Mianhe suzy-a! Kumohon maafkan aku! “ minho sudah jatuh berlutut mengucapkan itu semua , entah mengapa ia seperti tak memiliki tenaga yang lebih sekarang. Kakinya melemah hingga ia jatuh tersungkur seperti itu

“ kau jahat opa! Nappuen namja!! Kenapa kau menyakitiku lagi?kau tahu apa yang kurasa?sakit opa. Kau, kau….. “suzy sudah tersendak karena isakan tangisnya sendiri. Mungkin kata HANCUR yang pas untuk dirinya saat ini

“kau benar!  Aku benar-benar jahat, namja jahat.  Karena aku jahat, jadi kumonho maafkan aku! Aku tak mau meninggalkan semuanya saat kau masih marah padaku “

“ aku tak mengerti ucapanmu opa! Tapi untuk sekarang, mianhe aku belum bisa memaafkanmu , jeball! Jangan halangi aku lagi.aku butuh sendiri opa. Jika kau masih menghargaiku, tolong dengarkan perkataanku “ suzy berjalan melewati minho, sedangkan minho hanya bisa tertunduk lemas

Minho menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, kemudian menarik rambutnya kasar. Frustasi! Itulah yang dirasakannya saat ini. ia tahu semuanya akan seperti ini saat memutuskan keputusannya. Tapi ia benar-benar tak menyangka semuanya lebih parah dari apa yang di bayangkannya

“ kau pantas berlaku sperti itu padaku! “ minho meramas kedua tangannya , dan dengan sekali pukulan keras ia mendaratkan tangannya ke lantai.

“ kau benar! Aku memang neupen namja! Maka dari itu aku sama sekali tak PANTAS untuk kalian berdua”  namja itu menundukkan kepalanya, menyesali segala perlakuan yang menyeretnya ke dalam masalah ini

“ jadi kau benar-benar menyukai jiyeon? “ minho mendongkakkan kepalanya, menatap namja yang sedang berbicara dengannya. Ia menarik nafasnya berat karena namja itu bukan key. Sejujurnya ia benar-benar membutuhkan sehabatnya itu sekarang. Minho menatap namja itu tanpa ekspresi, ia tak berkata sepatah katapun, sedangkan namja itu menarik nafasnya juga sepertinya kebisuan minho itu menjawab seluruh apa yang ditakutkannya selama ini

“ apa yang akan kau lakukan pada jiyeon selanjutnya? “ mata namja itu menatap tajam minho

“ aku sudah memutuskan semuanya “

“ terus apa yang akan kau lakukan pada suzy setelah melihatnya hancur seperti itu? “ minho hanya menggelleng pelan kemudia terdiam seperti memikirkan sesuatu

“ molla, aku tak menyangka akan jadi seperti ini”

“ apa kau yakin keputusanmu itu tidak akan membuat jiyeon menangis lagi? “

“ I’m not sure,tapi kau akan tetap di sampingnya bukan? “

“ tentu saja. Tapi apa rencanamu? “

“ sebenarnya…….”

*****

“ kau kenapa lagi jiyeon? “ tanya krystal yang heran dengan sikap jiyeon yang dari tadi sama sekali tak tenang

“ molla, aku hanya merasa tak enak”

“ apa? Makanannya? “

“ anieo, seperti ada yang buruk akan terjadi padaku “

“ hanya perasaanmu saja, ayo lanjutkan makanmu “ baru saja jiyeon ingin mengambil mangkok berisi makanannya , tanpa sengaja ia menyenggolnya saat ingin berbalik hingga mangkok tersebut terjatuh

“ kau benar-benar tak apa-apa jiyeon? “

“ gwencana! Aku hanya merasa akan kehilangan sesuatu yang berharga di hidupku “ jiyeon menundukkan kepalanya, entah mengapa dari pagi tadi perasaannya benar-benar tak terasa enak, entah apa yang akan terjadi. Pagi tadi minho juga tak menjeputnya untuk pergi ke sekolah.

Sedangkan di waktu yang sama myungsoo masih membelakkan matanya karena kaget dengan jawaban minho

“ kau jangan bercanda dengan hal yang seperti itu “ myungsoo menatap minho yang hanya bisa menunduk tak berdaya,  ada sedikit rasa kasian yang terselip di hatinya

“ aku tak bercanda, maka dari itu kau harus menjaga jiyeon. bukan untukku, tapi untuk kebahagian jiyeon. kau mencintainya kan? Tak akan susah untukmu menerima permintaanku “ minho tersenyum, tapi bukan senyum kebahagiaan yang di berikannya, hanya sebuah senyum yang disertai air mata

“ bagaimana dengan dirimu sendiri? “

“ tak usah memikirkan aku. Aku tak pantas untuk mereka berdua, aku hanya bisa membuat mereka menangis. Maka dari itu aku akan tetap PINDAH KE INGGRIS “

TBC

*****

29 thoughts on “First Love Chapter 8

  1. Aigoo cerita cinta. Makin rumit.
    Kasian jiyeon harus nangis terus.
    Minho ah, kenpa tag ucpkan saja u.u
    Kenpa harus pindah….

    Cerita nya makin seru.
    Next thor, nggak sabar baca lanjutannya

  2. Andwaeeeee…. Minho jangan ninggalin jiyeon donkk… Jiyeon dah banyak menderita… Skrg waktu nya jiyeon merasakan kebahagian bersama minho….

    Authorr jeballl jgn pisahkan MINJI

  3. nah,,nah,, tuh kan minppa buat jiyeonnie nangis lagi,,,huhhhhh malah mau ninggalin jiyeonnie ke inggris??????trus maksudnya nyuruh jiyeonnie buat suka lagi ma minppa apa coba??klo akhirnya malah ditinggalin???? huuuuhhhhhh bener-bener bikin eemosi nih minppa,,,,

    thor,,buat minppa gak jadi pindah dong,,,,persatukan minji,,kasian jiyeonnie nangis terus,,,
    ditunggu update selanjutnya thor,,,

  4. Kyaaa Minho jgn tinggalin Jiyeon donkk Jebal… Huaahhh Jiyeon bklan tambah menderita klw bgini…

    Ayo, thor post next part’x yg cpet…
    Pensaran ama lnjutan’x nihh…

  5. kya!!!! aduhh,, galaunya minho sampe harus imigrasi ke INGGRIS loh!
    nah,, lagi2 jiyeon punya bad feeling ama minho~ jodoh itu!!! hehe
    key benar2 cakep dahh~ bijak bangett!!
    ceritanya bikin narik ulur perasaan minho dan jiyeon,,, moga2 minji bersatu yah

  6. mwo??!!
    ternyata minho nda pilih salah satu d antara merekaa!!
    dan yang lebih parahnya dia lebih milih pindah k inggris!!
    ais, andwee!! 😥
    ji pasti sedih banget itu 😥
    next, palli^^

  7. minho kyknya udah suka sama jiyeon
    tp minho malah mau pindah ke inggris..
    berarti mau ninggalin jiyeon dong..
    nnt jiyeon tambah sedih kalo ditinggal..

  8. Great!! Hyaaa choi minho neo babo ya?? Hah?? Udh duga dy bkl lepas yeonnie jg.. Arghhhh.. Makax myungsoo krn kau jg sll muncul minho jd kyk gt.. (╮°-°)╮┳━┳ (╯°□°)╯ ┻━┻ arghhhhhhhhh!! Bakar bakar!! Mian chingu ini emosi bacax (˘̩̩̩ ε ˘̩̩̩ƪ)

Leave a reply to nazha Cancel reply